Sabtu, 07 Januari 2012

LATIHAN DADA YANG EFEKTIF DAN CEPAT

<iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/ruR1HLYLNT8" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Jumat, 19 November 2010

MEROKOK..... Sadar Ngga sie.....

Rokok sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar orang. Bahkan, sebagian pria bertubuh atletis dengan guratan sixpack masih “melengkapi” penampilannya dengan rokok. Parahnya, banyak yang menganggap rokok sebagai identitas kejantanan. Apakah Anda salah satu dari mereka? Waspadalah! Kanker sudah menunggu. Kanker adalah istilah untuk menjelaskan penyakit akibat pembelahan sel abnormal yang tidak terkendali dan dapat menyerang jaringan lain. Penyakit degeneratif ini telah menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Secara global, kematian akibat kanker melebihi jumlah penderita AIDS, malaria, dan tuberkulosis1.
Penderita kanker terbanyak di dunia adalah kanker paru-paru (12,7 persen), kanker payudara (10,9 persen), dan kanker usus besar (9,7 persen). Sebanyak 58 persen kasus kanker terjadi di negara miskin dan berkembang serta kematian mencapai 63 persen. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian tertinggi pada kaum pria terjadi pada penderita kanker paru-paru, perut, hati, dan usus besar1.
Tembakau memegang peranan “penting” karena 80-90 persen kematian yang terjadi pada kasus kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Selain itu, 30 persen kematian karena kanker di negara-negara berkembang juga disebabkan oleh rokok1.
Faktanya, sebagian besar kasus kanker dapat dicegah karena penyakit ini berkaitan erat dengan faktor gaya hidup. Salah satunya adalah kanker paru-paru yang dapat dicegah dengan membuang kata rokok dari kamus kehidupan.
Selain itu, menghindari alkohol, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, berolahraga merupakan beberapa contoh gaya hidup sehat yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penyakit degeneratif ini mendekat.
Kuncinya adalah berani melakukan perubahan. Selama rokok masih menjadi kebutuhan primer, percayalah bahwa guratan eightpack sekalipun tidak dapat menolong dari ancaman kematian akibat kanker.

Sabtu, 06 November 2010

Berolah raga dimana saja, kapan saja

Siapa yang tidak tahu bahwa olahraga itu penting? Olahraga merupakan salah satu cara penting di samping nutrisi dan istirahat yang cukup untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal dan juga lebih sehat. Namun, biasanya bagi orang-orang sibuk terutama para eksekutif muda baik pria maupun wanita, faktor waktu, energi, atau rasa tidak suka/malas menjadi alasan utama untuk tidak berolahraga. Berikut Tips Bagi Anda untuk berolah raga lebih dimana saja, kapan saja.
  1. Angkat barbel/berjalan kaki lah di tempat ketika Anda sedang menonton TV!
    Jika Anda mengaku bahwa waktu menjadi batasan utama Anda dalam berolahraga, maka coba ingat-ingat berapa waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi? Ganti kebiasaan mengemil ketika sedang menonton TV dengan melakukan olahraga seperti mengangkat barbel, atau pun sambil berjalan kaki di tempat.
  2. Ubahlah gaya hidup Anda! Berjalan kaki lah lebih banyak lagi!
    gantikan gaya hidup Anda dengan hal-hal yang lebih memacu Anda bergerak lebih banyak, seperti gantikan lift/eskalator dengan naik tangga, dan jangan naik mobil/motor jika memang bisa dicapai dengan berjalan kaki. Salah satu penelitan yang dipublikasikan dalam Archives of Gerontology and Geriatrics (2010), menyatakan bahwa semakin rendah level aktivitas fisik Anda, maka kesehatan jantung pun akan semakin berkurang. Disarankan untuk melakukan aktivitas fisik/olahraga minimal 30 menit per hari, dan kabar baiknya adalah, Anda boleh melakukan 3 × 10 menit berolahraga, karena memiliki efek yang sama sehingga bisa lebih mudah disesuaikan dengan jadwal kerja Anda. Berjalan kaki/jogging merupakan olahraga mudah dan murah yang bisa Anda lakukan setiap hari, bukan?
  3. Tidak mau olahraga karena saya tidak suka! Telusuri alasannya dan temukan solusinya!
    Bagi beberapa orang, olahraga menjadi hal yang tidak menyenangkan karena harus berkeringat, dan hal itu mungkin terasa tidak menyenangkan. Jika memang Anda merasa seperti itu, ada beberapa olahraga yang tetap berfungsi tanpa harus berkeringat berlebihan, seperti berolahraga yoga di ruangan ber-AC, ataupun berenang. Ya! Berenang mampu membakar banyak kalori sekaligus membentuk otot tubuh. Berenang juga tidak beresiko besar terhadap kesehatan persendian Anda. Alasan lain yang mungkin penjadi penyebab Anda malas berolah raga adalah merasa minder untuk pergi ke gym karena memiliki berat badan berlebih. Cobalah untuk berolahraga di rumah seperti menggunakan video latihan, berjalan kaki dengan teman, atau pun membentuk senam bersama sesama teman yang peduli dengan kesehatan.
  4. Thinking out of the box!
    Jika memang merasa bosan dengan olahraga yang itu-itu saja, cobalah olahraga lain yang baru untuk Anda. Temukan aktivitas yang memang Anda cintai, kemudian pikirkan cara-cara lain seperti inline skating, menari, salsa, atau bahkan berkebun. Dengarkan lah musik kesukaan Anda ketika sedang bersepeda baik di gym ataupun di luar rumah, pastinya Anda akan merasa lebih bersemangat! Olahraga ramai-ramai (group exercise) seperti body combat, body pump, ataupun membuka kelas sendiri dengan teman-teman juga menjadi alternatif lain untuk membunuh kebosanan Anda dalam berolahraga.

Lelah,....... Apa artinya dalam dunia fitness..

Apabila seseorang telah melakukan latihan yang rutin dalam waktu yang sudah lama, tetapi merasa kemajuan akan hasilnya sangatlah lambat, lama-kelamaan orang tersebut akan menghabiskan waktu lebih lama di gym dengan anggapan semakin banyak dia sering latihan maka hasilnya akan kelihatan lebih cepat. Latihan yang berlebihan, apalagi bila disertai dengan diet rendah kalori yang ketat, dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut overtraining. Tanda-tanda klasik dari overtraining terjadi apabila seseorang melakukan latihan keras terus-menerus di gym, tetapi peforma latihannya tidaklah menjadi semakin bagus dan meningkat, malahan menjadi semakin buruk dan menurun. Performa yang menurun ini biasanya disertai juga dengan perubahan pada mood dengan gejala-gejala gangguan fungsi biokimia serta fisiologis pada tubuh, seperti di antaranya sakit pada sendi dan otot, kelelahan dan juga kehilangan selera makan.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa kondisi overtraining merupakan kondisi di mana tubuh kurang istirahat untuk melakukan proses pemulihan setelah latihan. Selain itu, overtraining sebenarnya juga menimbulkan suatu sindrom psikologis, dimana mereka yang overtraining karena latihan beban cenderung menjadi cepat cemas dan kebingungan, sedangkan mereka yang overtraining oleh latihan aerobik dapat mengalami depresi.
Jika overtraining mengarah ke penurunan performa latihan dalam jangka panjang, ada lagi istilah overreaching yang merupakan penurunan performa juga namun dalam jangka waktu yang pendek atau sementara saja. Overreaching ini sering terjadi pada para atlit yang memang diwajibkan untuk melakukan latihan secara rutin, kondisi ini disebabkan karena intensitas latihan yang terlalu berlebih di suatu sesi latihan, misalnya pada atlit binaragawan terjadi karena pada saat latihan ia mengangkat beban terlalu berat atau melakukan set dan repetisi yang terlalu banyak. Overreaching terjadi secara sementara saja, tapi apabila mengalaminya terus-menerus nantinya juga akan mengarah ke overtraining.
Latihan sebenarnya selalu mengakibatkan semacam bentuk “cidera” yang disebut penyesuaian mikrotrauma (adaptive microtrauma). Alasan mengapa ini disebut suatu penyesuaian ialah karena sebenarnya cidera inilah yang menyebabkan terjadinya penyesuaian atau adaptasi pada tulang, otot dan jaringan-jaringan tubuh lainnya, sehingga otot dapat menjadi semakin besar dan tulang menjadi semakin kuat seiring dengan latihan Anda.
Cidera penyesuaian mikrotrauma pada tubuh ini menghasilkan zat semacam hormon yang disebut cytokines, zat ini dapat memberi Anda peringatan awal apabila Anda akan memasuki kondisi overtraining. Cytokines dapat mempengaruhi reseptor-reseptor pada otak yang selanjutnya mempengaruhi mood Anda. Bahkan, telah ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara cytokines dengan depresi. Mereka yang memiliki kandungan cytokines pada tubuh cenderung lebih mudah menjadi sedih dan pemurung, dan semakin tinggi levelnya semakin parah pula efeknya.
Perubahan pada mood ini merupakan tanda-tanda yang paling awal dari overtraining. Jadi, sebelum nantinya mengarah ke penurunan performa latihan, segera perhatikan mood Anda akhir-akhir ini. Memang overtraining bukanlah satu-satunya alasan mengapa mood Anda berubah, tetapi apabila sekarang Anda merasa sedikit tidak bersemangat, bimbang atau tertekan tanpa sebab yang jelas, cobalah untuk mengingat kembali pola latihan Anda akhir-akhir ini.

bonus tulang lebih kuat dengan melatih otot kita!

Fitnes meningkatkan kekuatan otot tentunya sudah sering Anda dengar. Namun penelitian terkini menunjukkan adanya sinergi antara kekuatan otot dengan kekuatan tulang. Bagaimana kekuatan otot dan tulang saling berhubungan?
Pertama, tulang kita ternyata mengeluarkan sinyal – sinyal kimia yang akan diterima oleh otot kita. Selain itu, otot pun mengeluarkan respon (yang dikenal dengan myokines) yang sangat mempengaruhi kekuatan tulang dan kepadatannya. Kedua, Calsium yang penting untuk kesehatan tulang kita, ternyata juga dibutuhkan untuk kontraksi otot kita. Tak heran bila kekuatan tulang kita ini akan sangat berhubungan dengan kekuatan otot kita.
Namun fitness saja bisa jadi belum cukup untuk menjaga kesehatan tulang Anda. Nutrisi yang seimbang pun tetap dibutuhkan. L-Men Hi-Protein tidak hanya dilengkapi dengan protein yang lebih tinggi untuk asupan otot Anda, juga diperkaya dengan Calcium yang mampu mencukupi kebutuhan harian Anda.